Книгата включва хитринки и рецепти за печива. Нашата пекарна "Захар и канела" работи вече десет дена. Засега всичко върви добре. Благодарение на пекарната дори станах известна в училище - с новата ми приятелка Мия ще пишем в училищното списание статия за тортите. Само че напоследък тя се държи доста странно. Какво ли се крие зад това?
Pokračovanie Priateľstva plného koláčikov je v rovnakom duchu ako prvý diel. Tentokrát viac o tom, aké dôležité je byť sám sebou a byť úprimný voči sebe aj okoliu... poučuje však nenásilným spôsobom a ide skôr o milý než mentorský príbeh, čo je rozhodne pozitívne.
Pernahkah kamu membaca buku yang melebihi ekspektasimu? Aku? Buku ini adalah salah satunya. Apa, sih, yang kamu harapkan ada di sebuah buku anak?
"Inilah kisah hangat tentang keluarga dan persahabatan, juga tentang kue dan roti!"
Begitulah kalimat terakhir yang ada di sampul belakang buku ini. Nyatanya, aku menemukan banyak pelajaran selain itu. Benar-benar melebihi ekspektasiku!
Diceritakan Hannah bersemangat bersekolah di sekolah barunya bersama dengan teman-temannya: Mia, Alice, Misha, dan Lara. Karena kecintaannya dengan pastry, kue, dan aneka hal soal per-baking-an, Hannah dan Mia bergabung dalam Baking Club. Namun, Mia mulai menunjukkan sikap aneh ketika di sekolah, seolah ia bukan Mia yang Hannah kenal. Selain itu, Hannah juga memiliki teman baru, George yang piawai bermain tenis dan memiliki rahasia.
Kalau kamu suka mengudap keik, sus, kukis, atau aneka pastry; bisa jadi kamu bakal menyukai buku ini karena kamu akan menemukan narasi, resep, bahkan tips soal per-baking-an. Menariknya, kamu juga bisa menemukan beraneka kepribadian tokoh dalam buku ini yang dianalogikan ke tipe pastry tertentu, ha-ha-ha ... Eh, aku juga dikejutkan dengan munculnya resep kondisioner alami!
Meskipun tokoh utama dalam buku ini adalah Hannah, cerita tidak hanya berpusat dengan kehidupannya. Beberapa sisi cerita banyak membahas soal Mia yang berusaha keras agar disukai dan diterima oleh kelompok teman-temannya serta George yang berjuang di tengah obsesi orang tua dan prestasi yang diraihnya.
Ah, aku suka karakter para tokohnya yang sangat kuat dan sangat realistis. Aku suka Ibu Hannah yang mendukung anaknya, Hannah yang paham soal batasan pertemanan, Alice yang mampu membaca situasi, serta (dengan ganjilnya aku juga suka) Misha yang "mengganggu" dan Mia yang kesulitan menunjukkan dirinya. Sayangnya, pada jilid ini porsi Dylan sangat sedikit. Mungkin ini sekadar perkenalan.
Lewat Mia, pembaca berulang kali diingatkan betapa pentingnya menjadi diri sendiri ketimbang berupaya menjadi sosok lain hanya lantaran supaya diterima teman-teman. Lewat George, kita diingatkan untuk jujur atas kesusahan hati pada orang tua. Sementara itu, Ibu George mengingatkanku bahwa obsesi orang tua atau prestasi baik anak tidak melulu berbanding lurus dengan minatnya. Latihan terus-menerus yang terlalu diforsir hingga nyaris tidak memiliki waktu untuk aktivitas lain tentunya akan menjemukan. Lewat tokoh-tokoh dalam buku ini, kita diingatkan kembali soal pencarian minat dan upaya untuk mewujudkannya, terlepas berapa pun usia kita.
Oh, ya, kalau kamu menyukai buku berilustrasi, bisa jadi buku ini bakal menjadi favoritmu. Ilustrasi hitam putih yang sederhana mampu mendukung cerita sekaligus menambah daya pikat tampilan buku. Penasaran?
Best Friends'Bakery - Sesendok Rahasia • Linda Chapman • Kate Hindley (Ilustrasi) • Tanty T. Magdalena • GPU - M&C • 2018 • 192 hlm.
--
Aku selalu berpikir bahwa jika teman-temanmu adalah teman sejati, mereka akan menyukaimu apa adanya. Hlm. 15
Berusaha berbaur itu normal, tetapi berpura-pura menjadi orang lain tidak akan membuat kita bahagia. Hlm. 78
Ia boleh memintaku hadir di pesta yang diselenggarakannya untuk memamerkan betapa hebat putranya, tetapi aku tidak boleh bersenang-senang. Hlm. 104
Ia berusaha keras agar aku menjadi bintang tenis. Ini adalah impiannya sejak aku masih kecil. Aku tidak dapat memberitahunya bahwa aku sudah muak. Ia akan sangat kecewa. Hlm. 107
Kamu berpura-pura menjadi orang lain yang bukan dirimu supaya mereka menyukaimu. Itu perbuatan bodoh. Hlm. 123
Jangan hanya bermimpi--wujudkanlah Hlm. 180
Tadi pagi Mia berkata bahwa semua itu seperti menguli adonan roti. Semua tekanan dan tarikan justru membuat persahabatan menjadi kuat. Hlm. 192
Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti di kehidupan kamu, tetapi yang kutahu adalah semua tergantung pada kita yang memiliki impian dan berusaha serta mewujudkan impian tersebut. Hlm. 192
Kamu harus menjadi pribadi yang kamu inginkan, bukan pribadi yang diinginkan orang lain.
Masih berkutat mengenai kehidupan Hannah di Asingham. Kali ini lebih membahas kehidupan sekolahnya Hannah dan muncul beberapa karakter baru; ada Dylan si pekerja magang dan beberapa pelanggan Sugar & Spice Bakery. Di buku kali ini, ada porsi cerita yang mengisahkan perjuangan Mia agar dapat diterima oleh Misha and the gank. Ada pula perjuangan George untuk jujur menumpahkan isi hatinya ke Ibunya. Jadi, ga melulu menceritakan seputar kehidupan Hannah dan toko kue. Pesan moralnya juga terasa lebih "dalam". Dan sama seperti buku pertama, rasanya saya bisa relate dengan kisah Mia. Soalnya Saya juga bisa memahami tekanan dan perasaan yang dialami George. Ketika orang terkasih punya ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap kita, rasanya memang kurang menyenangkan. Rasanya semakin ke sini, buku ini makin penuh pelajaran dan pesan moral; baik buat para pembaca cilik maupun buat pendampingnya.
No creo que necesite poner una reseña puesto que ya lo hice en el libro anterior, estará por aquí si queréis hecharle un vistazo. Muy recomendable y adorable, uno de los muchos libros que marcaron mi infancia. 🍓
Book 2 in the Best Friends Bakery Series, this one is just as good as the first book, it continues where it left off, but with a re-cap on the setting of the story. In this book, Hannah and her Mum are starting to build up the bakery and Hannah is making friends at school, including her best friend Mia. Although Mia is trying too hard to fit in with the other friends and that causes her and Hannah to fall out (temporarily) George, Hannah's friend goes missing because he doesn't want to play tennis anymore and he's scared to tell his Mum. Hannah convinces him to come clean which he does and he then starts to find pleasure in baking with Hannah. An excellent 2nd book.
Sternenschweif-Bestsellerautorin Linda Chapman hat bereits einige erfolgreiche Kinderbuch-Reihen geschrieben. Die Glückskeks-Bande besticht durch den gewohnten warmherzigen Ton und die hinreißenden Charaktere. Die Autorin lebt mit ihrer Familie in Leicestershire.
Zum Inhalt: Klapptext
Die Zimt-und-Zucker-Bäckerei von Hannahs Mutter ist in der Nachbarschaft inzwischen zum Geheimtipp geworden, und die Stammkunden geben sich die Klinke in die Hand. Endlich kann Hannahs Familie aufatmen, ihr Laden ist ein voller Erfolg. Und in Mia scheint Hannah eine Freundin fürs Leben gefunden zu haben, mit der sie nicht nur die Leidenschaft fürs Backen und für Cupcakes teilt. Die beiden sind einfach füreinander bestimmt, ein unschlagbares Team – zwei wie Zimt und Zucker eben. Doch auf einmal benimmt Mia sich ganz merkwürdig und zieht sich immer mehr zurück. Was ist nur los mit ihr? Hannah setzt alles daran, der Sache auf den Grund zu gehen. Auf keinen Fall will sie ihre beste Freundin verlieren …
Meine Meinung:
Hannah backt mal wieder fleißig mit und ihre Freundin Mia macht das genauso viel Spaß. Die zwei haben sich gesucht und gefunden. Bis Mia anfängt sich etwas komisch zu verhalten. Hier werden die typischen Teenager Sorgen wunderbar in Szene gesetzt. Man kann sich so richtig in die Mädchen hineinversetzen. Die Charaktere sind wundervoll gelungen. Das jeweilige Gebäck wird mit so viel Liebe präsentiert, dass mir beim Lesen ständig das Wasser im Mund zusammengelaufen ist. Ganz großartig sind auch die Rezepte, die sich zwischen den Buchseiten verstecken und wovon ich ganz sicher welche nachbacken werde. Hannah ist ein richtiges Musterkind und die Liebe zum Backen schweißt sie mit ihrer Mama ganz fest zusammen. Mit ihrer Patchwork-Familie versteht sie sich ganz toll, auch wenn die zwei kleinen "Geschwister" manchmal etwas anstrengend sein können. Sie ist eine tolle Freundin und hilft wo Not am Mann ist und für ihre Freunde würde sie durchs Feuer gehen. Der Schreibstil ist locker leicht und man fliegt nur so durch diese zauberhafte Geschichte durch.
Cover:
Kunterbunt mit ganz viel Glitzer und zwei entzückenden Freundinnen die eine große Torte halten. Ein Cover das sofort ins Auge springt.
Fazit:
Auch dieser zweite Teil hat mich wieder sehr begeistert und mir vor allem Hunger auf Kuchen gemacht.
Bagus bbggttt recommended bgt deh tentang persahabatan & byk memberikan pelajaran. jd pelajaran yg aku dapet: ky kt tuh jadi diri sendiri aja gk usah jadi orang lain untuk mendapatkan persahabatan Karena masih Ada kok orang yang mau bersahabat dengan Kita apa adanya. Contoh ky si Mia tuh dia jd niru temen2 nya biar dia bs bergaul tp sebenernya caranya dia tuh salah karna sebenernya kalau pun dia gk bergaul, dia udh punya bff yg setia sm dia. Pokoknya the best
Sudah masuk sekolah baru tapi seketika Mia berubah, dan ada juga dengan anak pengunjung bakery. Ternyata memang paragrafnya ngga rata kanan kiri, dan kadang ada beberapa kata yg hurufnya kurang.