What do you think?
Rate this book
392 pages, Paperback
First published January 1, 2006
"But there is a ritual to this meal, as there has been every year since the war ended. As the guests bring their glasses of sparkling prosecco to the table, they are served first of all with bowls of a thin, insubstantial soup. It is little more than pasta water, containing a few humble beans and flavoured with a little mutton fat, and it is, frankly, not very pleasant. The younger members of the group - those who are not old enough to remember the war themselves - make faces, and push it away after one or two mouthfuls. But the older ones eat it slowly and in silence, a faraway expression in their eyes as the taste transports them to another time."
dari Pupetta-lah dan juga Pricilla (sapi betinanya yang lain) osteria kecil ini dapat menghasilkan Mozarella segar..”saking segarnya sampai-sampai kita masih bisa merasakan rumput yang dimakan kedua sapiku ini”..begitu kata Livia untuk mendeskripsikan lezatnya Mozarella buatannya sendiri..
Kapt. James Gould: “satu hal Mrs. Pertini; kuharap belum terlambat untuk memberitahukan ini; tidak ada diantara kami yang makan bawang putih.” Lanjutnya “lada merah yang kalian makan disini..apa namanya itu?”
Livia Pertini: “Peperoncino”
Kapt. James Gould: “itu dia..kami juga tidak suka itu”
Livia Pertini: “itu saja?”
Kapt. James Gould: “kentang lebih disukai daripada pasta-kami tidak begitu suka maccheroni seperti kalian orang Itali. Tetapi kau akan melihat bahwa kami tidak terlalu merepotkan. Banyak daging, dimasak dengan benar, tomat lebih disukai tidak dimasak sama sekali, roti, saus..kau bisa dapatkan saus dengan sedikit mentega.. itu hebat sekali! Dan ehm..minyak zaitun sedikit saja”
Kapt. James Gould: “saranku sama sekali tidak digubris..”